KAMPUSPEDIA - Masih di masa pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas seseorang dalam kehidupannya. Tentunya akan juga mempengaruhi mahasiswa yang ingin mengambil data.
Data penelitian yang berkaitan dengan informasi langsung turun ke lapangan atau primer. Itulah yang menjadi kendala pada saat ini.
Tips dan solusinya mungkin kamu bisa menggunakan cara dengan pengumpulan data sekunder yaitu dengan metode studi pustaka atau literatur maupun kepustakaan.
Metode penelitian studi literatur ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi kendala kamu saat melakukan pengambilan data secara primer di lapangan langsung.
Lalu kalau dengan studi kepustakaan, gimana caranya, apa saja yang boleh kita ambil data atau informasinya, sumbernya dari mana saja ya ?
Mau tahu, simak penjelasan dan ulasannya berikut dibawah ini, seperti dilansir Kampus Pedia dari Kanal Youtube Chodidjah Makarim, pada hari Sabtu, 25 Desember 2021.
Dengan judul video pembelajaran yaitu Studi Pustaka (Library Research) diunggah pada 9 Mei 2020 oleh Dr Chodidjah Makarim, M.Si
Ia mengatakan bahwa yang menyebabkan dianjurkannya oleh dosen pembimbing untuk mengambil judul ataupun penelitian yang bertemakan ataupun metode studi pustaka.
Dimana pada saat pandemi Covid-19 ini memang bisa menjadi tips dan solusi untuk pengambilan data dengan studi litatur tersebut.
Dia melanjutkan, lalau apa sih itu penjelasan dari studi pustaka atau studi kepustakaan, yaitu penelitian yang mana dilakukan dengan mempelajari.
Mulai dari mempelajari literatur, jurnal ilmiah, prosiding, dan lainnya. Kemudian juga dengan mencari dan mempunyai kaitan yang erat terhadap masalah dalam penelitian tersebut.
"Kemudian apa tujuannya adalah untuk menemukan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dari teman-teman sekalian," paparnya.
Selanjutnya, yang kemudian di dalam sumber-sumber dalam bentuk nyatanya. "Dan dari mana kita dapatkan itu bisa dari buku teks, bisa dari jurnal yang sudah saya jelaskan," imbuhnya.
"Bisa dari disertasi, tesis atau disertasi juga bisa atau bentuk-bentuk yang lain, ensiklopedia misalnya," tegasnya.
Ia kemudian menyebutkan nah teman-teman kuliahnya kan S1 mengambil informasi dari tesis dari disertasinya gak apa-apa gitu.
Ya jadi naik yang dipelajari boleh dari tesis, boleh dari disertasi ataupun skripsi sudah tersedia di perpustakaan.
"Nah tentunya perpustakaan, bukan perpustakaan yang di kampus yang offline ya itu sih pas itu tutuplah dalam keadaan pandemi seperti ini," ungkapnya.
Ia menyarankan agar mencari sumber referensi melalui online saja.
"Jadi carinya semua informasi itu carilah di apa namanya di internet online, banyak lah buku buku juga ya bisa kita cari. Kaitan dengan tujuan penelitian," paparnya.
Nah nanti bagaimana sistematikanya, bagaimana penulisan alur kerangka berpikirnya di dalam melaksanakan studi pustaka ini, akan saya jelaskan di video selanjutnya.
"Baik teman-teman sekalian yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini adalah bahwa kadang mahasiswa sangat berat," ucapnya.
"Untuk merubah ya metode dari pengambilan data primer misalnya dengan metode kuantiatif ingin wawancara langsung," sebutnya lagi.
Dimana memang tiba tiba sekarang harus berubah, bisa jadi yang berubah adalah seluruhnya. Jadi judul itu berubah sama sekali, atau mungkin salah satu faktornya, variabelnya yang dirubah.
Silahkan cari lah yang termudah, tidak terlalu menyulitkan teman-teman sekalian.
"Jadi lebih baik kita ada juga sih yang berpikiran udahlah saya mau menelitinya tetap ingin data primer. Biarlah Saya menunggu sampai pandemi ini selesai," ujarnya.
"Tapi kalau menurut saya saran saya janganlah seperti itu lebih baik lakukan sekarang apa yang bisa teman-teman lakukan sekarang," ungkapnya.
"Meskipun harus berubah metodenya dari yang tadinya direncanakan dengan data primer sekarang kita mengambil data sekunder," sambungnya.
Menurutnya, tetapi nanti data sekunder ini akan berubah fungsinya menjadi data primer pada saat dia sudah digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
"Sudah menjadikan solusi dari permasalahan penelitian yang saudara tawarkan dalam penelitian itu misalnya perrumusan masalahnya," jelasnya.
Lanjut dia, ada berapa tujuannya ada berapa perumusannya empat, tujuanya empat dan kemudian empat hal itu sudah bisa terjawab bisa terselesaikan dengan data sekunder.
Maka data sekunder itu sudah berubah statusnya atau fungsinya menjadi data primer karena digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
"Inilah teman-teman gambaran sekilas tentang bagaimana kita akan melaksanakan studi pustaka di dalam menyelesaikan skripsi pada situasi pandemi covid 19," ucapnya.
"Mudah-mudahan bermanfaat," tutupnya.
Nah itulah tadi sekilas penjelasan mengenai topik pembahasan tentang Bagaimana Cara Mendapatkan Data Sekunder Studi Pustaka ?.
Sumber Foto : www.pixabay.com
0 Komentar